ILMU BUDAYA DASAR
TUGAS III
MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB
NAMA :
DINI HARDIYANTI
NPM :
13214182
KELAS :
1EA30
Universitas
Gunadarma
PTA 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia
di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya dibebani tanggung jawab,
mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.
Tanggung
jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Selaras
dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu
memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut
semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya
setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut
kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab
masing-masing individu berbeda.
Tanggung
jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud
adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam
mengarahkan sikap kita menuju hal positif.
Pada
makalah ini akan membahas tentang pentingnya tanggung jawab dan bagaimana kita
harus menjadi orang yang bertanggung jawab.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tanggung Jawab
Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang di sengaja
maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul, dan
menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran atas kewajibannya.
Tanggung jawab timbul karena
telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara
pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan
wewenang.
Sedangkan menurut WJS.
Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban
(keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Tanggung jawab dalam konteks
pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
yang berani menanggung resiko atas apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Dengan demikian kalau terjadi
sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala
sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manisia yang
dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut
norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat
orang lain.
Dengan kata lain, tanggung jawab
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
B. Macam-macam Tanggung Jawab
Menurut ruang lingkup dan sasarannya, tanggung jawab dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
1. Tanggung Jawab
Terhadap Diri Sendiri
Pada dasarnya manusia adalah mahluk individu yang harus memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran
setiap orang untuk memenuhi kewajibannya terhadap diri sendiri dalam
mengambangkan kepribadian sebagai manusia prbadi. Dengan demikian, bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya sendiri, menunrut sifat
dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi.
Karena merupakan seorang pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri, dan angan sendiri. sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan
masnusia berbuat dan bertindak.
Contoh :
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
2. Tanggung Jawab
Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri,
ayah ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga tapi ketangung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan kehidupan.
Contoh :
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya
sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
3. Tanggung Jawab
Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain,
sesuai dengan kedudukannya, manusia sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan
manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga
dengan demikian manusia disini merupakan sebagai anggota masyarakat yang
tentunya mempunyai tanggung jawab yang sama seperti anggota masyarakat lain
agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Sangat wajar
apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada
masyarakat.
Contoh :
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat kemaksiatan pada
lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk
tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis
akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
4. Tanggung Jawab
Terhadap Bangsa/Negeri
Satu kenyataan lagi, bahwa setiap manusia adalah warga Negara, suatu Negara
dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh
norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat
berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus
bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh :
Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal
guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah
tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada
pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus berurusan dengan pihak
kepolisian dan pengadilan.
5. Tanggung Jawab
Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,
melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung
terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lepas dari
hukuman-hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera
diperingatkan oleh Tuhan dan jika peringatan yang keraspun manusia masih juga
tidak menghiraukan, maka Tuhan akan memberikan adzab. Sebab dengan mengabaikan
perintah perintah Tuhan. Berarti menginggalkan tanggung jawab yang seharusnya
dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggung
jawabnya manusia harus berkorban.
Contoh :
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama
hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan
hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya
mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka
memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada
umumya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan
sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
B. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik
yang berupa pikiran, pendapat, atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara
lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua
dilakukan dengan iklas.
Timbulnya
pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja dari
pagi sampai sore untuk mencukupi kebutuhan keluarga, itu berarti kita mengabdi
kepada keluarga karena tanggung jawab dan kasih sayang kita kepada keluarga.
Tanggung jawab adalah ciri
manusia beradab (berbudaya) manusia merasa bertanggung jawab bahwa ia menyadari
akibat baik ataupun buruk atas perbuatannya, untuk membangun jiwa yang
bertanggung jawab perlu di tempuh memlalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan,
dan takwa terhadap Tuhan YME.
Seseorang bertanggung jawab
karena ada kesadaran ataupun keinsyafan atau pengertian atas segala perbuatan
dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu
karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam linkungan alam. Manusia
tidak boleh berbuat semaunya sendiri terhadap manusia lainnya dan terhadap alam
sekitarnya, manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan, anatara
sesama manusia dan lingkungan.
Manusia pada hakikatnya adalah
mahluk yamg bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia selain merupakan
mahluk individual, dan mahluk sosial, juga merupakan mahluk Tuhan. Manusia
mempunyai tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan
sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual, ataupun teologis.
Allah telah menciptakan manusia
lengkap dengan segala peralatannya, diberi hidup, akal, dan budi pekerti. Semua
pemberian itu harus dijaga dan dipelihara, karena hidup, akal dan budi yang
diberikan Allah tersebut nantinya akan dimintai pertanggung jawaban. Sesuai
dengan firman Allah dalam kitab suci Al-Qur’an Surat At-Takatsur ayat 8.
Artinya: ”kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)”.
Manusia adalah hamba Allah.
Sebagai hamba Allah maka manusia harus menuruti semua perintah Allah, dan tidak
boleh membangkang pada-Nya. Setiap perilaku kita harus diridloi-Nya, harus
menyenangkan-Nya, harus mengagungkan-Nya. Kita ini memang budak dihadapan
Allah, namun dengan inilah kita menjadi mulia, kita menjadi mempunyai harga
diri, kita menjadi mempunyai jiwa, kita menjadi mempunyai hati, kita menjadi
mempunyai harapan cerah yang akan diberikan atas ketaatan kita.
Dengan kedudukan ini, maka
manusia hidup di dunia ini mempunyai dua tugas yang nantinya akan diminta
pertanggung jawabannya oleh Allah, yaitu:
1. Beribadah kepada Allah
Beribadah disini adalah dalam arti yang sempit dan
dalam arti yang luas. Beribadah dalam arti sempit berarti mengerjakan ibadah
rital saja, seperti Shalat, Zakat, Puasa, Haji, dan lain sebagainya. Sedangkan
ibadah dalam arti luas adalah melaksanakan semua aktifitas baik dalam hubungan
dengan secara vertikal kepada Allah SWT maupun bermuamalah dengan sesama
manusia untuk memperoleh keridoan Allah sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah
SWT dan Hadist. Allah berfirman dalam Adz-Dzariyat ayat 56:Artinya:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah kepada-Ku."
2. Menjadi kholifah di bumi
Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah ditaklukkan
Allah bagi manusia, Hewan, tumbuhan, binatang, bumi dengan segala apa yang
terpendam di dalamnya. Allah memberikan gambaran tentang diberikannya tugas
khalifah ketika berdialog dengan malaikat, dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 30:
Artinya:
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat:'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'
Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan [khalifah] di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Tuhan
berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.'”
Dari ayat di atas, maka jelaslah
bahwa tugas manusia adalah menjadi kholifah di bumi, dan manusia haruslah
menjaga, melestarikan, merawat, dan memelihara bumi ini dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, manusia juga diberi kewenangan untuk memanfaatkan apa yang ada di
bumi ini guna memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam menjalankn amanah yang di bebankan
Allah kepada mausia, manusai tidak boleh berbuat semena-mena, tidak boleh
berbuat semaunya sendiri. Maka hendaknya kita berhati-hati, akan amanah yang
telah diberikan Allah kepada kita, karena sebenarnya setiap kita adalah
pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya masing-masing
di sisi Allah Pedoman Dan Bekal Manusia. Untuk pedoman hidup manusia Allah SWT
telah menurunkan Al Qur'an supaya manusia bisa mengemban amanah yang diberikan
oleh Allah SWT, disamping itu juga kita juga wajib untuk melaksanakan pedoman
hidup dan cara beribadah dan bermuamalah berdasarkan Sunnah Rasullullah SAW,
serta ijtihad para ulama dan tabi’in yang berdasarkan pada Al Quran dan Al
Hadist. Bekal manusia yang dapat digunakan untuk memahami ayat-ayatNya. Allah
menganugerahkan kepada manusia mata, telinga, mulut, tangan, kaki, akal, hati,
dan seluruh anugerah yang amat banyak, baik yang lahir maupun yang batin. Dan
nantinya mata, telinga, dan hati dan semuanya akan dimintai pertanggung jawaban
Allah. Untuk apa selama ini digunakan.
Tanggung jawab juga berlaku di lingkungan keluarga,
masyarakat, dan negara. Semuanya memiliki norma-norma yang harus ditaati, dan
setiap orang harus mematuhi norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Jika
melanggar norma tersebut, maka mau tidak mau harus bertanggung jawab atas
pelanggaran tersebut baik, baik kepada manusia maupun kepada Tuhan. Jiwa
beranggung jawab harus dimiliki tiap individu.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat di
tarik suatu kesimpulan bahwa tanggung jawab sangat diperlukan bagi tiap
individu dalam menjalani hidup ini. dalam konteks pergaulan manusia, tanggung
jawab adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang
berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia
jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak
pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan
selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang
bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain
ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab
dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan
baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh
orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan
tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi
Aksara, 1991), hlm. 144.
Drs. H. Ahmad Mustofa, IBD, (Bandung: Pustaka Setia,
1999), hlm. 133
Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi
Aksara, 1991), hlm. 147.
Ibid, hlm. 147.
Ibid, hlm. 148
Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi
Aksara, 1991), hlm. 145
Ibid, hlm. 157

Tidak ada komentar:
Posting Komentar